SEJARAH
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdiri pada 8 April 1968 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 57 tahun 1968. Secara historis, Fakultas Ushuluddin termasuk fakultas yang paling awal berdiri bersamaan dengan didirikannya UIN (saat itu masih IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Fakultas yang kini telah berusia 55 tahun ini, sepanjang sejarahnya telah dipimpin oleh figur-figur yang mumpuni di bidang keilmuan Islam.
Terdapat 4 (empat) program studi yang menjadi embrio Fakultas Ushuluddin yakni: pertama, program studi Perbandingan Agama (PA) yang kini menjadi Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) yang Surat Keputusan pendiriannya adalah tanggal 8 April 1968. Kedua, Program Studi Tafsir Hadis yang kini menjadi dua program studi yang berbeda yaitu Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) dan Program Studi Ilmu Hadis (IH). Ketiga, Program Studi Filsafat yang kini menjadi program studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI). Keempat, program studi Tasawuf dan Psikoterapi (TP), yang menjadi program studi terakhir dalam kelahiran Fakultas Ushuluddin.
Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Kelembagaan Agama Islam, Nomor: E/114/1998 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. A. Malik Fadjar. Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi telah memiliki izin operasional yang sah dari Departemen Pendidikan Nasional dan memperoleh akreditasi ”B” (skor) serta Audit Mutu Akademik Internal (AMI) dengan akreditasi Peringkat A.
Sebagai institusi pendidikan, Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi memberikan ruang akademik bagi mahasiswa untuk memperdalam berbagai kajian bidang ilmu Tasawuf dan Psikoterapi dengan mata kuliah Kompetensi Dasar, Utama, dan Penunjang disertai dengan praktik lapangan di Laboratorium atau langsung terjun ke masyarakat melalui PPL (Praktik Profesi Lapangan). Semuanya dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi kompetensi ilmu Tasawuf dan Psikoterapi, penguasaan teknologi informasi dan memiliki skill di bidang terapi sufistik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi ditunjang dengan sarana perkuliahan yang sangat memadai dilengkapi dengan ruang praktik laboratorium, di antaranya: ruang Feedback Individual Test, klinik Syifa al-Qulub dan alat-alat equipment terapi. Semua ini dimaksudkan untuk mengantarkan kader bangsa yang berkualitas, baik dalam aspek religiusitas, pribadi yang kokoh, tangguh secara keimanan dan ketaqwaan, sekaligus kuat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Layanan Jurusan
Memiliki pertanyaan terkait Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung? Hubungi Admin Jurusan